Prestasi Belajar
Belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku di dalam diri manusia. Bila telah selesai
suatu usaha belajar tetapi tidak terjadi perubahan pada diri individu yang
belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu tersebut telah
terjadi proses belajar.
Menurut S. Nasution MA (1982 : 68) belajar adalah: “Sebagai
perubahan kelakuan, pengalaman dan latihan. Jadi belajar membawa suatu
perubahan pada diri individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai
sejumlah pengalaman, pengetahuan, melainkan juga membentuk kecakapan,
kebiasaan, sikap, pengertian, minat, penyesuaian diri. Dalam hal ini meliputi
segala aspek organisasi atau pribadi individu yang belajar.”
Menurut
pengertian secara psikologis: “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baik secara
keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan.”
Menurut R. Gagne belajar didefinisikan: a) Belajar ialah suatu
proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan,
dan tingkah laku; dan b) Belajar adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan
yang diperoleh dari instruksi.
Hakikat
Belajar dan Sumber Belajar
Istilah belajar
sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Di masyarakat, kita
sering menjumpai penggunaan istilah belajar seperti: belajar membaca, menyanyi,
berbicara; dan lainnya. Masih banyak lagi penggunaan istilah, bahkan termasuk
kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan tak mudah diamati, seperti:
belajar hidup mandiri, menghargai waktu, berumah tangga, bermasyarakat,
mengendalikan diri dan seterusnya.
Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa
perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Tentu
saja, perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positif atau yang
lebih baik.
Begitu
eratnya kaitannya, sehingga keduanya sulit dipisahkan. Kegiatan mengajar
dikatakan berhasil hanya apabila dapat mengakibatkan/menghasilkan kegiatan
belajar pada diri murid. Jadi, sebenarnya hakekat guru mengajar adalah usaha
guru untuk membuat muridnya belajar. Dengan kata lain, mengajar merupakan upaya
menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan mengajar. Istilah pembelajaran lebih
menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para muridnya.
Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat murid belajar.
Pesan yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap murid
dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber belajar yang ada. Guru
hanya merupakan salah satu (bukan satu-satunya) sumber belajar bagi murid.
Selain guru, masih banyak lagi sumber-sumber belajar yang lain.
Istilah hasil belajar berasal dari bahasa Belanda “prestatie,” dalam
bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Dalam
literature, prestasi selalu dihubungkan dengan aktivitas tertentu, seperti
dikemukakan oleh Robert M. Gagne (1988 : 65) bahwa dalam setiap proses akan
selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil
belajar (achievement) seseorang.
Dalam tulisan ini hasil belajar yang dimaksudkan adalah dalam pengertian yang terakhir, yaitu tes terakhir catur wulan. Oleh karena itu proposisi yang dipakai adalah sebagai berikut:
Sedangkan ranah afektif berkenaan dengan sikap yang
terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi dan internalisasi. Dan yang terakhir ranah psikomotorik
berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar